
![]() |
Ilustrasi. |
Seperti langit yang sedang dikelilingi awan mendung, sinar yang masuk kadang tak merubah suasana kelam. Begitulah makna energi, maka jangan selalu menyalahkan mentari yang mungkin tidak seperti yang diharapkan pada saat itu.
Jika kamu adalah energi, mestinya kamulah yang mampu membantu cahaya itu untuk menyebarkan sinar menjadi terang yang sebenar-benarnya. mengubah awan menjadi hujan, memberikan kesejukan di bumi dan membiarkan mentari bersinar kembali.. sunshine 🙂
Mentari sudah diciptakan dengan digdaya dan kekuatan-nya, begitu pula dengan adam, bahkan tulang rusuknya digunakan untuk menciptakan hawa, sejatinya mereka dari diri yang satu sebelum akhirnya dicercah.
Hakikatnya adam dan hawa dipisahkan untuk dipersatukan saling melengkapi. 🙂
Jika adam adalah mentari yang bisa menciptakan cahayanya sendiri, dan alam adalah hawa yang mengatur keseimbangan.
Sepasang Mata yang teduh
Sebuah kekuatan yang sering menggebu-gebu menembus batas, pada perjuanganya yang keras dia butuh tempat untuk berlabuh menyimpan energinya untuk esok hari.
Sepasang mata yang teduh, yang mengisyaratkan jika hari ini sudah usai, untuk redupkan cahaya sejenak. Ini waktunya alam membiarkan bulan dan bintang menciptakan indahnya dengan sedikit cahaya yang terbias.
Sebaris senyum manis disudut-sudutnya terdapat kata-kata lembut, seakan menyampaikan bahwa hari ini baik-baik saja, tutur kata yang santun menambahkan kata bahwa semuanya bagus tapi esok harus lebih baik dari sebelumnya.
Mentari telah bersinar lagi dengan gagah, meski dia terus menerus kehilangan massa-nya dan suatu saat akan redup untuk selamanya.. tapi itu kehendak tuhanya. 🙁
Demikian sedikit penggambaran dari sudut pandangku, ketahuilah kau tak perlu kenakan bedak yang tebal itu karena sepasang mata yang teduh sudah sangat berarti dan itu cukup bagiku. Sekian dariku dan sungguh aku tidak sedang memujimu!
Tinggalkan Balasan