Insya Allah sendiri berasal dari bahasa Arab yang terdiri beberapa suku kata yakni In (jika) šyāʾ (menghendaki) dan Allāh (Tuhan).
Menurut saya, jika diruntut maknanya maka Insya Allah adalah penerapan sifat tawakal atau berserah diri kepada Allah bahwa manusia tidak bisa memastikan suatu hal pasti terjadi (ketetapan) namun hanya bisa berjanji/merencanakan.
Tentu saja kata Insya Allah bukan untuk menjawab keragu-raguan atau menjawab janji yang kemungkinan tidak bisa di tepati. Janji tetap saja janji yang harus wajib mengusahakan sebisa mungkin ditepati.
Seorang manusia bisa saja berjanji atau merencanakan sesuatu di waktu yang akan datang namun manusia tidak bisa mengelak bila ketetapan itu tidak sesuai janjinya atau ketetapan itu membuat janjinya ingkar.
Insya Allah merupakan penerapan sikap tawakal namun bukan untuk menjawab keragu-raguan.
Menjawab keragu-raguan cukup ucapkan saja “yo njajal sok” (ya coba besok).. hehe.
Disclaimer: artikel ini hanyalah opini, tidak ada studi/validasi informasi dalam tulisan ini dan artikel ini bukan ditujukan untuk menggurui.
Tinggalkan Balasan